SEJARAH SINGKAT TENTANG GAMPONG TEUPIN SIRON
1. GEUCHIK atau Pimpinan Yang pertama di Teupin Siron adalah Tgk Muda Intan. Pada masa awal tahun tiga puluhan yaitu tahun 1932, Gampong Teupin siron di pimpin oleh seorang Peutua yang bernama Tgk Muda Intan, Beliaulah yang mula-mula membentuk Gampong Teupin Siron dan pada saat itu belum dikenal istilah Geuchik masih disebut Peutua atau Pimpinan Gampong, istilah Geuchik baru dikenal pada era tahun lima puluhan. Beliau diangkat oleh masyarakat secara aklamasi atau ditunjuk langsung oleh masyarakat itu sendiri karena dianggap layak dan cakap untuk memimpin Gampong. Diberikannya nama Teupin Siron karena di tepi sungai Krueng Mane banyak sekali tumbuh pohon siron (bak siron) pada saat itu penduduk gampong Teupin siron berjumlah lebih kurang 32 KK atau kurang lebih 112 jiwa. Beliau mula-mula membangun meunasah atau surau yang berukuran kecil sebagai sentral tempat peribadatan sekaligus sebagai tempat diadakannya musyawarah atau mufakat dengan warga gampong apabila ada hal-hal yang perlu dimusyawarahkan. Gampong Teupin siron berbatas lansung dengan sungai Krueng Mane di sebelah timur. Di sebelah barat berbatas dengan Gampong Lapang Timu. Di sebelah utara berbatas dengan sungai krueng Mane. Sedangkan sebelah selatan berbatas dengan Gampong Ceubo dan Lapang Timu. Tgk Muda Intan ini berkuasa selama 12 tahun, mulai tahun 1932-1944 dan dibantu oleh seorang imum gampong yaitu Tgk H.Ben Buleun.
2. Selanjutnya Pemerintahan Gampong di awal Kemerdekaan Repulik Indonesia yaitu pada : Pada tahun 1944-1950 pimpinan Gampong dipimpin oleh Tgk H.Hasan, beliau adalah anak dari Tgk Muda Intan. Dan imum Gampong Pada saat itu masih Tgk H. Ben Buleun. Pengangkatan Tgk H. Hasan sebagai pimpinan Gampong juga secara aklamasi, tetapi Beliau tidak lama memimpin Gampong Teupin Siron hanya 6 tahun karena Beliau ikut dalam pemberontakan DITI yang di pimpin oleh Tgk H. Daud Beureeh.
3. Pada tahun 1950-1958 pemerintahan Gampong dipegang oleh kechik Ali dan wakilnya Tgk M. Amin serta Imum Gampong Tgk Ben Hasan. Pada saat itu Keuchik Ali memimpin Gampong selama 8 tahun dan beliau tidak banyak berperan di Gampong karena beliau bekerja sebagai pedagang (jualan) di pasar Krueng Mane (Keude Mane Tuha) jadi tugas-tugas Gampong diserahkan pada wakilnya yaitu Tgk Amin. Ketika Pimpinan Gampong sejak Tgk Muda Intan hingga Keuchik Ali, tidak terlalu banyak pembangunan fisik disebabkan karena kondisi kemakmuran Negara masih minim sekali terlebih-lebih pada masa Tgk Muda Intan, karena pada saat itu Pemerintah Indonesia masih dalam cengkraman penjajahan kolonial Belanda.
4. Kemudian pada tahun 1958-1986 Pemerintahan Gampong dipegang oleh Tgk
A. Wahab Muda Intan yang lebih dikenal dengan nama Keuchik Wahab dan Imum Gampong pada saat itu Tgk Ismail Ben dan Tgk Idris Adam. Keuchik Wahab adalah anak dari Tgk Muda Intan. Beliau cukup lama dalam memimpin Gampong yaitu 28 tahun, dengan gaya kepemimpinannya yang khas dan tegas sehingga disegani oleh masyarakat, beliau orangnya sangat sosial bila ada warga yang kesulitan ekonomi beliau tidak segan -segan membantunya. Dalam kepiawaiannya memimpin Gampong banyak terobosan–terobosan yang dilakukan antara lain merenofasi meunasah, membuat jalan desa, listrik Gampong dan pompa nisasi persawahan. Akan tetapi pompa nisasi mengalami kegagalan disebabkan kurang kuatnya jalur transfer air yang terbuat dari riol jadi tidak cukup kuat menahan tekanan air sehingga riol tersebut pecah, sehingga tidak dilanjutkan lagi pembangunan pompa nisasi. Walaupun pompa nisasi mengalami kegagalan akan tetapi masih banyak yang lain mengalami keberhasilan, dan pada saat beliau memimpin Gampong, Pemerintah Pusat baru mulai membantu dana pembangunan yang dikenal dengan dana PMD dan pertumbuhan ekonomi rakyat sudah mengalami kemajuan.
5. Pada tahun 1986-1990 pemerintahan Gampong dipegang oleh Tgk Muslem Ajalil yang dikenal dengan sebutan Tulem. Sekretaris Gampong Khairuddin Aw dan Afifuddin Ibr sedangkan Imum Gampong Tgk H. Idris Adam dan Tgk Abdullah Ahmad. Keuchik Muslem tidak lama memimpin Gampong kemudian mengundurkan diri karena kurang sehat.
6. Selanjutnya pada tahun 1990-1998 Pemerintahan Gampong dipimpin oleh Keuchik Afifuddin Ibr, sekretaris Gampong Khairuddin Aw dan Sofyan Yahya. Imum Gampong Tgk Abdullah Ahmad. Beliau memerintah selama 8 tahun. Pembangunan yang dilakukan antara lain medirikan Dayah Darussa’dah, merenofasi bekas mesjid lama untuk dayah, membangun pagar meunasah, pengerasan jalan desa, dan membuka lorong baru di Dusun Murni.
7. Pada tahun 1998-2003 Pemerintahan Gampong dipimpin oleh Zakwan Ismail SH dan Zainuddin Umar sebagai sekretaris, imum gampong Tgk Abdullah Ahmad dan Tgk Isamail Adam, Kechik Zakwan tidak banyak hal yang bisa dilakukan karena situasi politik di Aceh sudah mulai bergejolak yaitu perseteruan GAM dengan RI. Beliau memimpin Gampong Teupin Siron selama 5 tahun kemudian mengundurkan diri. Beliau hanya sempat membuat bak wudhuk atau kulah meunasah, dimasa Kechik Zakwan baru mulai berkompetisi pemilihan Geuchik atau sistim coblos, tidak boleh Geuchik calon tunggal.
8. Pada tahun 2003-2011 Pemerintah Gampong di pegang oleh Sofyan Yahya dan Sekretaris Drs Saifuddin Ar, karena situasi Aceh semakin panas sehingga Pak Saifuddin Ar mengundurkan diri dan digantikan oleh Ramli Yusuf, tidak lama kemudian tahun 2004 Pemerintah Pusat mengeluarkan peraturan bahwa sekdes yang usia di atas 40 tahun harus digantikan yang usia di bawah 40 tahun, selanjutnya sekdes di gantikan oleh M.Jaril Thaib. Imum Gampong Tgk Ismail Adam, karena beliau sakit sakitan atau kurang mendukung kesehatannya maka beliau mengundurkan diri dan digantikan oleh Tgk Muslem Ar SAg. Pada Desember 2004 RI dan GAM menandatangani MOU di Helsingki. Pada tgl 26 Desember 2004 Aceh dilanda sunami besar dan menelan korban ratusan ribu jiwa. Akan tetapi di Teupin Siron Tidak ada korban jiwa hanya 3 rumah yang rusak yaitu Rusli puri, Fatimah Syam dan Safiah Syam. Pada tahun 2006 Teupin Siron memperoleh bantuan rumah 27 unit tipe 36 dari BRR. Kemudian pada tahun 2007 Umcor membantu 16 unit tipe 36 dan pengerasan jalan dusun Murni dan dusun Tgk Di Blang serta pemberdayaan ekonomi masyarakat diberikan lembu dan kambing. Pada tahun 2008 pembuatan parit jalan dusun Blang dan rabat beton jalan dusun Murni, pemasangan Bronjong di tepi sungai, dua unit pasar dan satu unit TPI serta satu unit Polindes dari dana APBA. Kemudian pada tahun 2009-2010 rabat beton jalan SD 10 dan pemasangan jaringan air bersih dusun Murni. Kemudian pada tahun 2011 bulan Februari Geuchik Sofyan berakhir masa jabatannya.
Narasumber:
1. M. Ali Hasan (Alm)
2. Yusuf Hasan
3. Abdullah Hasan
4. Muslem Ajalil
5. Khairuddin Aw